Selasa, 24 Januari 2017

Review Game FIFA 17


Review Game FIFA 17

FIFA 17
Cover dari FIFA 17



Tanggal rilis    : 27 September 2016
Pengembang  : EA Canada 
Penerbit         : EA Sport
Platform        :  PlayStation 4, Xbox One, PlayStation 3, Xbox 360, Microsoft Windows.

                Kali ini saya akan membahas tentang FIFA 17 yang digadang-gadang akan menjadi game Sepak bola terlaris , karena game buatan tim EA Sport kali ini memiliki engine dan gameplay yang berbeda dari seri FIFA sebelumnya , game ini mendapat perhatian lebih dari gamers pecinta game olahraga satu ini. 

Enggine Baru yang lebih menggila.

Tim dari EA Sport kali  ini menggunakan engine  Frostbite yang membuat game ini lebih realistik dan memanjakan  mata kita. FIFA 17 akan sangat berbeda dengan seri sebelumnya yaitu FIFA 16 karena lari dari pemain masih sangat lebih berat. FIFA !7 akan terasa lebih realistik ketika menggunakan pemain dengan badan yag kurus dengan badan yang kekar dan ini sangat memengaruhi gaya main kita. Tapi menurut EA Sport agak terlalu berlebihan dalam membuat efek fisika kalini, karena pemian di game kali ini akansangat rentan terkena cedera.

 Kendali penuh ada ditangan kita.


Bila membahas gameplay di game ini tentu saja sangat memukau karena karena di FIFA 17 terasa lebih presisi dari prekuelnya. Dulu susah sekali memberi umpan-umpan terobosan jarak jauh, atau shoot mengincar sudut-sudut sempit, FIFA 17 akan membuat kalian betah untuk memainkannya , karena di seri FIFA kali ini akan membuat hal-hal tersebut akansangat nyaman dilakukan, apalagi ika kalian menggunakan pemain yang menggunakan akurasi umpan atau shooting  yang tinggi , umpan lambung dan umpan terobosan akan lebih akurat, sehingga kita dapat membuat permainan yang tak teduga di depan gawang lawan. FIFA 17 membuat kita akan memiliki kendali penuh terhadap pemain kita.  Kita juga dapat meng-custom cara bermain kita dengan pilihan high pressure, counter attack, possesien, dan juga default. Fifa 17 dapat dimainkan hingga 2 orang atau lebih , dan tentu saja akan membuat cara bermain kita akan lebih greget.

Tendangan Bola mati bikin frustasi

           Satu hal yang membuat saya penasaran dengan ini game ini ketika saya mendapatkan tendangan bola mati. Tim EA Sport bebanr-benar merombak game FIFA 17 habis-habisan. Di fitur kali ini tentu membuat game ini mendapat nilai minus. Minus-nya yaitu ketika kita dapat tendangan bola mati kita tidak dapat menebak arah gerak bola atau bola tersebut bergerak secara random , dan ini tentu saja membuat kesempatan kita untuk membuat gol cantik dari tendangan bola mati akan lebih susah dari seri FIFA sebelumnya.
           Di sisi lain, sistem penalti kini malah jadi sok keren. Kamu menggunakan stik analog kiri tidak hanya untuk mengarahkan bola, tapi juga untuk untuk berlari sebelum menendang. Lucunya, analog kiri hanya menentukan arah bola secara horizontal, sementara ketinggian vertikalnya bergantung pada seberapa lama kamu menekan tombol shoot.
Sistem bola-bola mati dalam FIFA 17 terasa sangat aneh, tidak intuitif, dan tidak menyenangkan. Ini adalah kelemahan utama yang membuat saya tidak bisa seratus persen suka dengan FIFA 17. Sungguh sayang, padahal dari gameplay keseluruhan FIFA 17 sudah cukup bagus dan seru.
Fitur "The Journey" yang worth it.
      
           The Journey adalah mode yang keren karena terasa dikembangkan dengan begitu padat dan niat. Tampilan grafis yang muncul saat cutscene di sini sangat bagus, jauh lebih bagus daripada mode lainnya. Ceritanya pun menarik, walau masih agak klise. Kamu akan diajak meniti karier pemuda bernama Alex Hunter, dari pemain pemula hingga menjadi bintang Liga Primer Inggris.
            Bila kamu tidak disukai manajer, atau gagal bermain bagus, kemungkinanmu dipilih jadi starter bisa menurun. Sistem ini membuat FIFA 17 jadi terasa seperti game sepak bola dengan bumbu RPG.
Segudang fitur yang tak bisa disebut satu-persatu
Saya tidak mungkin membahas semua konten FIFA 17 secara detail karena review ini akan jadi sangat panjang. Yang jelas, fitur-fitur lama seperti Career Mode, Tournament, serta Season muncul kembali, dan hanya memiliki perubahan minor. FIFA Ultimate Team (FUT) pun masih ada, dan tetap tidak menarik. Lebih seru memainkan FIFA Mobile daripada FUT, toh keduanya sama-sama berisi grinding dan microtransaction.
Dari sisi lisensi tim, FIFA 17 tetap unggul dengan lisensi penuh dari seluruh dunia, bahkan kini ditambah dengan lisensi liga Jepang. Keberadaan tim nasional sepak bola wanita dipertahankan, dan mereka punya nuansa gameplay yang beda dari tim laki-laki. Misalnya tabrakan badan yang lebih ringan.
Fitur lain yang tidak penting tapi saya sukai adalah konektivitas online yang kaya dan terhubung dengan dunia nyata. Dengan Live Form, kondisi para tim bisa naik atau turun sesuai performanya di liga sungguhan. Misalkan Arsenal baru kalah pertandingan di Premier League, para pemain Arsenal di FIFA 17 jadi tidak bisa bermain maksimal.

Game ini juga punya sesi khusus untuk streaming video highlight permainan-permainan terbaik yang sedang heboh di dunia nyata. Untuk hiburan sampingan, ada semacam mini seri live action yang membahas beragam topik, contohnya rekomendasi karakter untuk kamu incar di mode FUT.
Bila kamu seperti saya yang lebih sering main bersama teman, mungkin kamu tidak akan banyak berkutat di fitur selain pertandingan biasa, The Journey, dan Career Mode. Tapi untuk yang bermain sendiri, banyaknya konten akan membuatmu tidak cepat bosan. Baik main secara online ataupun offline, variasi yang disajikan begitu beragam, membuat FIFA 17 sangat memuaskan.
Kesimpulan

FIFA 17 menghadirkan banyak pembaruan dan tambahan konten dibanding prekuelnya. Kontrol lebih responsif, tabrakan badan lebih realistis, dan secara umum pengalaman yang ditawarkan sangat menyenangkan.
Dengan koneksi internet, kamu bisa menikmati beragam fitur online yang cukup menarik. The Journey berhasil melampaui ekspektasi saya, dan saya harap terus ada di seri FIFA berikutnya.
                
               
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar